Cangkul Maut yang Tewaskan Eno Parinah
Eno Parinah (18),
buruh pabrik pelastik, tewas dengan kondisi mengenaskan di messnya di Jatimulya,
Kosambi, Dadap, Kabupaten Tangerang. Gadis asal Serang, Banten itu tewas akibat
kekerasan cangkul.
Cangkul Maut Pembunuh Eno Parinah tersebut menjadi alat untuk membunuh korban. Saat
ini, cangkul dengan ukuran gagang 65 Cm itu sudah ada di Labfor untuk
diperiksa.
Selain cangkul, barang bukti lainnya seperti kasur di kamar
korban dan pakaian korban, juga dibawa ke Laboratorium Forensik untuk dilakukan
swipe darah.
Eno ditemukan tewas pada Jumat (13/5) sekitar pukul 08.45
WIB. Korban ditemukan oleh 2 teman kamarnya, Eroh dan Tikroh yang juga satu
kampung dengan korban di Serang, Banten.
Saat itu, keduanya baru saja pulang sehabis bekerja shift
malam di sebuah pabrik di kawasan Dadap, Tangerang. Keduanya mendapati pintu
kamar dalam keadaan tergembok dari luar.
Kedua saksi kemudian meminta temannya, Yaya untuk membuka
dengan menggunakan kunci cadangan. Namun rupayanya, tidak ada yang cocok dengan
kunci yang dimiliki pihak pabrik.
Dengan disaksikan Eroh dan Tikroh, Yaya kemudian mendobrak
pintu kamar tersebut. Setelah terbuka, kedua teman wanita korban menjerit
histeris setelah mendapati Eno dalam keadaan sudah tidak bernyawa, terlentang
di atas kasur berlumuram darah.
Para karyawati pabrik itu lantas menghubungi pihak HRD
pabrik yang selanjutnya diteruskan dengan melapor ke Polsek Teluknaga. Polisi
melakukan olah TKP dan mengambil keterangan para saksi saat itu juga.
Setelah dilakukan penyelidikan, tim gabungan dari Direktorat
Reskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Eko Hadi Santoso, dan Kanit V
Resmob Kompol Handik Zusen, Kanit IV Resmob Kompol Teuku Arsya Khadafi dan
Kanit III Subdit Jatanras Polda Metro Kompol Awaludin Amin serta Polsek
Teluknaga dan Polres Tangerang Kota, pelaku berhasil terungkap.
Saat ini polisi sudah mengamankan 3 orang, yang salah
satunya berinisial A yang diduga kuat sebagai pelakunya. Dugaan kuat mengarah
kepada A lantaran ia kedapatan memiliki handphone korban.