Usai Teror Paris ISIS Ancam Serang 3 Negara Eropa dan Amerika
Usai membuat horor kota Paris, Prancis, kelompok militan ISIS kembali mengancam akan melakukan serangan ke negara lainnya. Ada sejumlah
negara yang akan menjadi target serangan ISIS berikutnya.
Sebuah akun Twitter yang mengaku berafiliasi dengan ISIS
menulis bahwa Roma, London, dan mungkin Washington DC akan menjadi sasaran
berikutnya.
Seperti dikutip heavy.com, Sabtu (14/11/2015), dugaan itu
muncul dari screenshot oleh akun Twitter Anonymous @AnonRevolt yang berafiliasi
dengan @isis_9966 memperingati serangan terhadap Prancis pada 13 November pukul
10.34 waktu setempat. Serangan dimulai pada 14 November 2015, pukul 00.48 waktu
setempat.
Diduga tweet ISIS juga mengancam akan ada serangan di London
dan Roma pada 14 atau 15 November 2015.
Akun lainnya yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim serangan
ke Prancis menggunakan hashtag "Paris on Fire" dalam bahasa Arab.
Hashtag yang sama juga digunakan ISIS untuk merayakan serangan teror Charlie
Hebdo.
Akun Tim Ramadhan menyatakan bahwa hashtags "Paris on
Fire" juga mencakup "London on Fire", "Roma on Fire",
dan "Washington on Fire."
Meski begitu, belum ada klarifikasi yang menyatakan
keabsahan Twitter tersebut. Namun, ISIS resmi mengaku bertanggung jawab atas
serangan Paris.
ISIS Tanggung Jawab Atas Tragedi Prancis :
Kelompok (ISIS) mengaku bertanggung jawab terkait serangan
yang menewaskan sekitar 150 orang di Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015
malam waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (14/11/2015), kelompok
teroris itu menyatakan telah mengirim 'pejuangnya', yang diikat dengan sabuk
bom bunuh diri dan membawa senapan mesin ke berbagai lokasi di jantung ibukota
Prancis.
Serangan itu, kata kelompok ekstrem ini, dirancang untuk
menunjukkan Prancis akan tetap menjadi target utama untuk kelompok 'jihad',
selama negara ini terus menentang kebijakan mereka.
Serangan yang dilakukan sejumlah pria bersenjata dan
pengebom di 6 titik menewaskan 150 orang pada Jumat malam waktu setempat itu.
ISIS sebelumnya mendistribusikan video yang berisi ancaman
untuk menyerang Prancis, jika melancarkan serangan kepada pejuangnya.
Melalui media, Al-Hayat Media Centre, kelompok ISIS membuat
ancaman melalui beberapa militannya yang menyerukan umat Islam Prancis untuk
melakukan serangan.
"Selama Anda tetap membom, Anda tidak akan hidup dalam
damai. Anda bahkan akan takut bepergian ke pasar," kata salah satu militan,
yang diidentifikasi sebagai Abu Maryam Prancis.
Lawan ISIS Tanpa Ampun Ungkap Presiden Prancis :
Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan, aksi tersebut
membuat wilayahnya menjadi horor. Dia meyakini serangan tersebut dilakukan oleh
kelompok militan ISIS.
"Serangan hampir bersamaan di Paris yang menewaskan
sedikitnya 127 orang itu merupakan tindakan perang yang dilakukan oleh kelompok
militan ISIS," kata Presiden Prancis Hollande yang dikutip BBC, Sabtu
(14/11/2015).
Hollande menambahkan, serangan yang dilakukan 8 orang
bersenjata dan bomber bunuh diri dilakukan secara terorganisir dan rencana yang
luar biasa.
"Target serangan termasuk bar, restoran, konser, dan
pertandingan sepak bola. ISIS mengaku serangan itu," ujar Hollande.
(Ali/Rmn)