#PrayforParis Menggema DI Media Sosial Seluruh Dunia
#PrayForParis menjadi trending topic dunia setelah Tragedi Teror Paris yang menewaskan 153 orang. Umat Islam di berbagai negara penjuru
dunia sepakat mengutuk serangan Paris yang terjadi pada Jumat (13/11/2015)
waktu setempat. Serangan ini terjadi di beberapa titik, termasuk bom bunuh diri
di Stade de France dan penembakan brutal di gedung konser Bataclan.
Ketika pertandingan Prancis versus Jerman digelar di Stade
de France, terjadi tiga ledakan di luar stadion. Para penonton yang larut dalam
kemenangan Les Bleus tak pernah menyangka bahwa ledakan tersebut terjadi karena
aksi teror. Sebuah sumber kepada CNN menuturkan, salah satu ledakan merupakan
bom bunuh diri jika melihat ciri-ciri bagian tubuh yang ada di lokasi. Ada
empat orang yang tewas akibat rentetan ledakan ini.
Tapi itu bukan satu-satunya serangan yang mengguncang Paris
pada Sabtu (14/11) waktu Indonesia. Dikutip dari CNN INdonesia, restoran Le Petit Cambodg menjadi sasaran tembakan dari jalanan. Kejadian lain yang terjadi
dalam waktu hampir bersamaan, menimpa di Rue de Charonne di Distrik 11,
tepatnya di luar bar La Belle Equipe. Di sini ada 19 orang tewas.
Serangan berikutnya terjadi di Avenue de la Republique, di
Distrik 10 yang menyebabkan empat orang tewas.
Yang paling mencekam adalah yang terjadi di gedung konser
Bataclan. Setidaknya ada 112 korban tewas di sini. Menurut penuturan saksi,
rentetan tembakan dari teroris menggema di udara selama 10 hingga 15 menit.
Para pelaku penembakan tidak hanya merobohkan korban di gedung konser tersebut,
tetapi juga menembaki sekali lagi untuk memastikan nyawa korban-korban tersebut
melayang.
Hingga Sabtu (14/11) setidaknya ada 153 orang yang tewas
akibat rangkaian serangan di Paris ini. Pihak keamanan mengklaim sudah berhasil
menewaskan dua pria bersenjata AK-47 di Bataclan, dan membebaskan lebih dari
100 sandera.
Dunia bereaksi cepat terhadap Teror Paris ini. Tagar
PrayforParis menggema di mana-mana. Tidak sedikit yang meyakini, pelaku
serangan ini adalah ISIS. Pasalnya dalam serbuan di Paris, para teroris
meneriakkan kata “Ini Demi Syria” dan pekikan takbir. Serangan ini juga terjadi
setelah algojo ISIS, Jihadi John, dikabarkan tewas oleh serangan drone Amerika
Serikat di Syria.
Namun, entah pelaku teror ini adalah ISIS atau bukan, yang
pasti ISIS sendiri bukan representasi Islam. Seperti yang dituturkan oleh Yasin
Aidin, muslim yang tinggal di London, “Siapapun yang melakukan pembunuhan ini,
mereka tidak mewakili agama yang saya anut. Doa dan dukungan untuk para
korban.”