Inilah Alasan Orang Tuanya Memberi Nama Saiton
Pemberian nama tidak lazim belakangan heboh di media.
Setelah ditemukan ada orang yang memiliki nama “Tuhan” di Banyuwangi, justru
salah satu warga dari Talang Jambe, Sukarame, Palembang ada yang diberi nama
“Saiton” oleh orang tuanya. Makna dari nama ini adalah “setan” yang notabene
menjadi musuh tidak terlihat umat manusia menurut ajaran dalam agama Islam.
Dikutip dari laman Merdeka, pemilik nama Saiton mengisahkan
kenapa orang tuanya memberikan nama tersebut. Ini tidak lepas kisah jumlah anak
dari bapak dan ibu Saiton yang banyak, namun tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia.
Nama Orang Indonesia Yang Tak Lazim dan Orang tua Saiton punya 13 anak. Namun 10 dari mereka sudah meninggal.
Hingga kini hanya menyisakan tiga anak yang masih hidup, termasuk Saiton.
Awalnya, orang tua juga ahak khawatir Saiton tidak bisa bertahan hidup seperti
kakak-kaknya.
“Nah saya ini anak
ke-13. Kata orangtua saya, dia putus asa, anggap saya juga enggak mungkin
hidup,” ungkap Saiton.
Namun Allah menghendakinya tetap hidup. Pria yang lahir ada
10 Februari 1976 itu akhirnya bisa sehat di usia kecilnya hingga dewasa. “Lalu
orang tua saya bingung, dikasih lah nama itu (Saiton),” katanya. Hanya saja
namanya pernah sempat diganti tapi berujung pada keadaannya yang menjadi
sakit-sakitan.
“Setelah umur 3
tahun, mau diubah sebenarnya, ternyata saya sakit 3 bulan. Lalu kata orang
kampung harus kembali ke nama awal enggak boleh diubah. Ya sampai sekarang
lah,” beber pria bergelar S2 Magister Administrasi Publik tersebut.
Usulan untuk mengubah nama juga datang dari berbagai pihak,
termasuk atasannya di tempat Saiton bekerja. Tapi lagi-lagi, ketika ada usaha
diubah, Saiton ternyata jatuh sakit lagi. Misalnya saat coba diubah, dia merasa
sakit saat baca surat Yassin dalam Al Quran. Meski atasannya sudah membantunya
dengan biaya pengobatan, Saiton tetap sakit.
“Sakitnya itu
panas dingin, kontak ke badan saya, saya sering dapat mimpi firasat,” tuturnya.
Akhirnya setelah itu, nama Saiton tidak diutak-atik lagi.
Baginya, yang paling penting adalah kepribadian dan tingkah laku yang tidak
menyerupai sifat setan.
“Saya punya
prinsip, walaupun nama seperti itu yang penting sifatnya enggak gitu. Banyak
nama Muhammad tapi kelakuannya gak kaya gitu. Kalau orang bilang apa lah arti
sebuah nama, walaupun kata ustad nama adalah doa,” katanya.