Terinspirasi Sinetron Anak Jalanan Bocah Ini Ciuman dan Minta Motor Ninja
Kelakuan anak-anak zaman sekarang kian memprihatinkan. Tak
sedikit yang kian berani melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Faktornya pun
beragam, mulai dari pergaulannya yang tak terkontrol hingga
tontonan-tontonannya sekarang yang kian tak bisa dijadikan panutan.
Sinetron-sinetron di Indonesia memang sudah banyak dikritik
banyak kalangan, namun nampaknya kritikan-kritikan tersebut tak mempan di
telinga pemangkunya. Banyak sinetron yang mempertontonkan adegan yang tak
harusnya disaksikan anak-anak. Bahkan sinetron-sinetron tak mendidik tersebut mencekoki
gaya berpikir anak kecil untuk tak fokus pada kewajibannya bersekolah dan
justru mementingkan hal lain yang tak ada subtansinya.
Sinetron Anak Jalanan salah satunya. Sinetron yang
mempertontonkan anak-anak sekolah dengan perseteruan cinta dan geng motornya
ini benar-benar membawa dampak yang tidak positif bagi generasi muda. Mungkin
bagi kalangan orang dewasa yang bisa berpikir secara benar dan matang, tontonan
Anak Jalanan akan disadari betul bahwa hal itu adalah adegan film untuk hiburan
semata. Namun di kalangan anak-anak, tontonan tersebut sangat mungkin mengubah
pola pikirnya.
Simak saja aksi dua bocah yang masih bau kencur ini. Baru
berusia belasan tahun, kedua bocah ini sudah menjalin asmara dan melakukan
adegan ciuman. Tak hanya itu, bocah yang seharusnya sibuk dengan pelajaran
sekolahnya ini berani mengunggah foto-foto tersebut di akun media sosialnya.
Tak ada yang memungkiri bahwa apa yang anak-anak lihat akan
mereka tirukan. Istilah 'Monkey See Monkey Do' memang masih berlaku hingga saat
ini. Kedua bocah ini mengaku ingin meniru adegan pacaran yang ada di sinetron
Anak Jalanan.
"Sudah kayak Boy dan Reva. Tinggal minta (motor) Ninja
sama mama," tulis bocah tersebut mengunggah foto ciuman dan berpelukan.
Foto yang kemudian ramai di media sosial ini pun banyak
membuat prihatin orang dewasa dan menuai banyak kecaman dari netizen. Banyak
yang menyayangkan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dinilai tidak
selektif dalam mengelola pertelevisian di Indonesia.
"Selamat datang di Indonesia, di mana tayangan orang
pacaran di sinetron geng motor nggak disensor, giliran Sandy spong bob si tupai
malah disensor. genius indonesia," ujar akun Ovick Kovacic.
"Yah mari kita berterima kasih sebanyak2nya kepada KPI
yg telah membiarkan Sinetron tak mendidik dengan leluasanya tayang. Sedangakn
kartun2 yang memang seharusnya dikonsumsi oleh mereka malah dikecam
penayangannya, sekali lagi terimah kasih KPI atas kebodohan yang
dilakukan," kata akun Rio Saputra dengan nada pedas menyindir KPI.