Mudik Dari Mana Sebenarnya Asal Kata Ini?
Arus Mudik 2015 dan Pulang kampung alias mudik menjadi tradisi yang tak bisa
dilepaskan dari masyarakat Indonesia. Bertemu dengan keluarga menjadi momen
yang paling dinanti usai seseorang menjadi perantau di luar tanah kelahirannya.
Namun, mungkin banyak yang ingin tahu, dari mana sebenarnya
asal kata mudik?. Liputan6.com merangkum beberapa asal kata mudik dari beberapa
sumber, Minggu (13/7/2015).
Dikutip dari kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online,
definisi mudik adalah: (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dr
Palembang (mudik) sampai ke Sakayu; 2 cak pulang ke kampung halaman: seminggu
menjelang Lebaran sudah banyak orang yg (mudik); (mudik) menyongsong arus,
hilir menyongsong pasang, pb tt usaha yg mendapat rintangan dr kiri dan kanan
namun diteruskan juga; belum tentu hilir (mudik) nya, pb belum tentu keputusan
atau kesudahan suatu hal atau perkara; kokoh, baik dl soal yg kecil-kecil
maupun dl soal yg besar-besar; ke (mudik) tentu hulunya, ke hilir tentu
muaranya, pb suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya.
Sementara menurut Wikipedia.org: Kata mudik berasal dari
sandi kata bahasa Jawa Ngoko yaitu mulih dilik yang berarti mudik adalah
kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di
Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar
keagamaan misalnya menjelang Lebaran.
Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak
saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang
tua. Transportasi yang digunakan antara lain: pesawat terbang, kereta api,
kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan
truk dapat digunakan untuk mudik.
Adapula dalam pergaulan masyarakat Betawi, Kata mudik
dianggap sebagai sebuah kata yang berasal dari masyarakat Betawi yang berarti
pulang.
Kata tersebut merupakan antonim dari kata milir yang berarti
pergi. Milir merupakan turunan dari belilir yang berarti pergi ke arah utara.
Ini dapat diartikan karena tempat usaha para pedagang Betawi berada di wilayah
utara, yakni di pelabuhan Sunda Kelapa.
Saat para pedagang berdagang maka mereka akan milir ke arah
utara. Setelah selesai berdagang, mereka pun kembali pulang ke rumah yang
berada di wilayah selatan. Inilah yang mereka sebut dengan mudik, yang mereka
artikan sebagai menuju udik.
Itulah beberapa asal kata mudik. Selamat Mudik!