Kesuksesan dan Penemuan Dari Ibnu Sina
Kemasyhuran namanya sudah tak diragukan lagi. Seluruh dunia
mengenalinya sebagai ahli, khususnya bidang kedokteran. Pemikirannya tersebar
dalam berbagai bidang ilmu, mulai kedokteran, filsafat, fisika, kimia, politik,
agama, dan lain-lain.
Dialah Ibnu Sina. Banyak julukan yang melekat pada tokoh
kelahiran Persia tahun 980 ini. Namun, dunia barat menyebutnya Avicenna.
Ilmuwan cemerlang yang lahir pada zaman keemasan peradaban Islam ini adalah
seorang filsuf, dokter, psikiater, musisi, dan juga penulis. Telah banyak
kontribusi yang diberikannya bagi peradaban modern.
Karyanya yang paling legendaris adalah Qanun Fi Thib. Selama
berabad-abad buku ini menjadi rujukan di bidang kedokteran. Buku ini mengupas
kaidah ilmu kedokteran serta obat-obatan berbagai penyakit.
Ibnu Sina bernama lengkap Abu Ali Al Husayn bin Abdullah.
Penemuannya yang paling terkenal antara lain teori penularan penyakit TBC. Ibnu
Sina juga merupakan penemu aromaterapi, penemu termometer, serta penemu etanol
sebagai pembunuh mikroorganisme.
Ibnu Sina lah tokoh yang pertama kali berpendapat pikiran
manusia mempengaruhi kondisi fisiknya. Dia juga perintis pengobatan kejiwaan
dan perintis pengenalan penyakit syaraf.
Kemasyhuran Ibnu Sina sebagai ahli di bidang pengobatan
tergambar dalam film Der Medicus atau The Physician. Film yang berlatar setting
abad ke-11 ini menggambarkan ketertinggalan barat dalam bidang pengobatan.
Dalam film ini dikisahkan, seorang warga Inggris Kristiani
Robert setelah kematian ibunya akibat penyakit, memutuskan berangkat ke Persia.
Kristiani berangkat ke Persia untuk belajar pada Ibnu Sina ini jelas
menggambarkan pencapaian ilmuwan Islam di bidang kedokteran telah menjadi
rujukan dunia barat.