Kristania Virginia Besouw Jadi Anggota Militer AS
Kristania Virginia Besouw, akrab disapa Kristy, lahir di
Manado, 7 Mei 1984. Pada 2004, dia terpilih sebagai Nona Manado dan pada 2006
memenangi gelar Miss Indonesia. Namun, kini dia menjadi personel Angkatan Darat
AS.
Ketika menyandang status Miss Indonesia dan ikut serta di
ajang Miss World 2006, dia sibuk terlibat di Unicef untuk melakukan penyuluhan
tentang pentingnya imuninasi campak saat bayi. Dia bahkan sempat mendapat
sebutan "Ratu Campak" karena keaktifannya dalam mengampanyekan imunisasi
campak bagi bayi.
Ia menikah pada 2008 dengan seorang dokter lulusan Filipina.
Saat ini, ia tinggal di Colby, Kansas, Amerika Serikat.
Kisah Miss Indonesia Jadi Anggota Militer AS dan Kini, ia resmi menjadi warga negara AS dan telah menjadi
bagian dari US Army. Namun, ia tetap kangen Manado dan sangat ingin pulang
kampung untuk bertemu keluarganya. Ia masuk US Army pun karena ingin mencari
jalan untuk pulang kampung.
Hal itu dikemukakan Kristy kepada Tribun Manado dalam
wawancara melalui Facebook pada Kamis (12/3/2015). Saat wartawan Tribun Manado,
David Kusuma, memperkenalkan diri dan menyampaikan pesan ingin berwawancara
melalui Facebook, ia menjawab dengan menggunakan campuran bahasa Indonesia dan
Manado.
"Boleh skali David. Tunggu neh qt baru bangun, mo ba
siap dulu. Untuk sekarang ini kalo ada pertanyaan lain silakan," tulis
Kristania di fasilitas pesan Facebook.
Berikut petikan lengkap wawancara itu. Sejumlah jawaban
dalam bahasa Manado telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Bagaimana ceritanya Kristy bergabung dengan militer Amerika
Serikat?
Wah, panjang sekali sejarahnya. Singkatnya, saya di sini
(AS) sudah hampir delapan tahun dan belum pernah pulang (ke Manado). Sebelum
masuk US Army, status saya di AS sebagai student visa dan harus kuliah terus
dan kuliah di sini mahal sekali.
Jadi, masuk Army lewat MAVNI (Military Accsesion Vital to
The National Interest) program. Itu untuk orang-orang yang sekolah di sini
paling kurang dua tahun. Begitu lulus Army, langsung citizen (warga negara AS),
jadi tidak susah-susah pikir kuliah terus.
Alasan saya masuk Army ialah supaya cepat dapat citizen,
supaya bisa pulang ke Manado untuk bertemu dengan kakak dan adik dan
teman-teman. Sudah kangen sekali.
Almarhum papa saya meninggal tahun 2011 dan saya tidak
pulang untuk melihatnya. Selain itu, karena saya kangen sekali sama papa, saya
ingin menghidupkan legacy (warisan) papa (almarhum ayah Kristy merupakan
purnawirawan Angkatan Laut di Indonesia).
Opa saya dari papa juga berkarier di kepolisian. Jadi, saya
yang teruskan legacy keluarga. Kalau papa masih hidup, pasti dia lebih bangga.
Selain itu, saya dari dulu suka masuk militer.
Artinya, almarhum papa yang jadi motivasi?
Yang menjadi motivasi ya tentu saja almarhum papa dan
keberadaan saya di sini. Masuk Army supaya boleh cepat pulang ke Manado.
Sekarang sudah jadi warga negara Amerika Serikat, lalu
bagaimana dengan status warga negara Indonesia?
Kalau Indonesia mengizinkan dual citizenship alangkah
baiknya. Tetapi, untuk sekarang ini, ya saya warga AS.
Sekarang tugasnya di mana?
Tugas di Fort Hood-Texas. Base Army paling besar di AS.
Lumayan....
Ayah Kristy tentara di Indonesia, apa itu jadi pertimbangan
masuk militer, lalu kenapa tidak memilih jadi tentara di Indonesia?
He-he-he... Situasinya beda banget. Saya di sini jadi nurse
(perawat). Kalau nurse di Amerika dihargai banget, sekolahnya susah sekali,
lalu kalau masuk Army dihargai sekali.
Kristy seorang Miss Indonesia (2006 ) dan Nona Manado,
apakah jadi (bagian dari) tentara tidak terkesan laki-laki banget?
Dari kecil saya tomboi sekali. Malah jadi Miss Indonesia
2006, yang bikin heran karena tomboi kok bisa jadi beauty queen.... Dari dulu
saya suka ikut kegiatan luar. Dulu di SMP Eben Haezar 02 Manado ikut Pramuka,
basket, marching band. SMA Eben juga ikut Pramuka, basket, Paskibraka, dan saya
jadi pembawa baki Provinsi Sulawesi Utara 2001 sehingga sudah terbiasa
berjemur. Pelatihan BCT (basic combat training) tentu jauh lebih susah, tapi
thank God, saya lulus.
Masih cinta dengan Indonesia dan kampung halaman Manado?
Masih noh, masa mo lupa..qt kasiang da lulus tu BCT pe susah
pe nene moyang cuma da inga2 mo pulang kampung. (Tentu saja masih, tidak akan
lupa... Saya berusaha lulus BCT yang susahnya minta ampun hanya ingat-ingat
agar bisa pulang kampung). Waktu training end of October-end of January dingin
sekali. Bangun pukul 4 pagi dan tidur pukul 5 sore, lalu jaga malam tiap hari
dua jam, saat itu musim dingin, secara fisik susah sekali.
Kristy siap jika ditugaskan berperang?
Di BCT kami diajarkan basic combat (dasar-dasar bertempur)
dari defense (bertahan), pegang senjata, kasih bersih senjata, dan menembakkan
senjata. Saya dapat pin "expert shooter", berarti saya lumayan jago
menembak, ha-ha-ha.... Kalau siap atau tidak berperang, terus terang tidak,
karena kalau mau dikirim ke area perang mesti ikut training lain lagi, namanya
NTC (National Training Center). Namun, kalau mau dikirim, ya mesti siap. Kami
dilatih untuk menembak duluan daripada lebih dahulu ditembak. Tetapi, terus
terang, jika saya mau melawan orang-orang jahat, saya tidak akan
sungkan-sungkan. Ha-ha-ha....