Wajan Raksasa di Kutoarjo - Purworejo Pecah Bagian Atas
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyayangkan wajan raksasa yang ditemukan di Kutoarjo, Purworejo
pecah di bagian tepinya saat proses pemindahan. Namun menurutnya membawa
ke museum merupakan jalan yang tepat dan sudah pada tempatnya.
Ganjar mengatakan apabila tidak semua penemu benda
bersejarah merupakan ahlinya. Oleh karena itu siapapun yang menemukannya bisa
langsung mengadu ke arkeolog atau ke pemerintah setempat dan kemudian dilakukan
langkah-langkah tepat oleh ahlinya.
"Gini lho, temuan barang purbakala harus melalui
perlakuan khusus, tapi kan tidak semua yang menemukan itu arkeolog, maka saya
menyarankan begitu ada seperti itu segera hubungi arkeolog," kata Ganjar,
Senin (2/5/2016).
Selama mengikuti informasi soal temuan wajan raksasa itu,
Ganjar sangat menyayangkan melihat ada yang justru naik ke atas wajan dan pada
akhirnya mengalami rusak ketika proses pemindahan ke museum.
"Saya baca kemarin ditemukan, orang naik ke atasnya,
sebenarnya itu berbahaya, berbahaya itu eman-eman (disayangkan), kan untuk
kepentingan arkeologis. Terus dibawa ke museum, saya baca di twitter katanya
pecah, ya mudah-mudahan pecahnya bisa dikumpulkan," tandas Ganjar.
"Dibawa ke museum itu adalah langkah yang paling
tepat," imbuhnya.
Ganjar berharap masyarakat semakin menghargai peninggalan
sejarah dengan melaporkan ke pihak berwenang jika menemukan benda peninggaan
sejarah secara tidak sengaja misalnya lapor ke Balai Pelestarian Cagar Budaya
seperti halnya yang terjadi di Sangiran.
"Mudah-mudahan masyarakat makin tahu. Itu terjadi di
Sangiran, Blora ada kawasan gedhe banget. Kalau temukan laporlah ke purbakala
dulu. Mudah-mudahan dengan kejadian ini masyarakat paham dan badan arkeologi
bisa membantu melakukan sosialisasi dan penanganannya tidak keliru,"
terangnya.
Diketahui Wajan raksasa tersebut ditemukan di lahan milik
Widodo (50) di Jl MT Haryono, Kutoarjo beberapa hari lalu. Saat itu, para
pekerja hendak membangun fondasi ruko. Kini benda itu berada di Museum Tosan Aji, Purworejo, Jawa Tengah.
Namun kondisinya justru pecah di tepiannya dan sekarang garis polisi pun
mengelilingi benda tersebut agar tidak ada yang menyentuhnya.