Agus atau Kusmayadi Tertangkap Di Kota Surabaya
Tertangkapnya Pemutilasi Wanita Hamil di Tangerang dan Rabu 20 April 2016 malam, suasana rumah makan Padang di
Jalan Raya Mastrip No 9-11 Karangpilang, Surabaya tiba-tiba menjadi gaduh dan
tegang.
Agus yang tengah mencari temanya di restoran khas masakan
Padang itu tiba-tiba panik. Emosi pria yang mengenakan kaos putih dan celana
corak militer itu pecah, saat sadar keberadaannya terendus polisi.
Pria bernama asli Kusmayadi itu menangis tersedu-sedu sambil
memeluk tubuh seorang penyidik yang merangkul bahunya. Ia pasrah, tak melawan
saat jajaran Reskrimum Polda Metro Jaya menangkapnya.
Bahkan, ketika penyidik menanyai apa saja barang yang
dibawanya ke restoran tersebut, Agus menjawab pelan sambil terisak. Pria 31
tahun yang juga akrab dipanggil Petrus itu tampak ketakutan.
Penangkapan ini disaksikan langsung dua pegawai restoran
ini, masing-masing perempuan dan laki-laki. Keberadaan Agus diketahui aparat,
setelah ada warga yang memberikan informasi melalui telepon.
Penangkapan ini dipimpin langsung Direktur Reserse Kriminal
Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, beserta Kepala Subdit
Jatanras Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.
Jejak Agus terendus penyidik berdasarkan keterangan dari
saksi kunci Eri, yang tak lain anak buah bapak satu anak itu di tempat dia
bekerja di restoran Gumarang, Cikupa, Tangerang.
Agus diduga pemutilasi Nur Astiyah atau Nuri, wanita hamil
tujuh bulan di kamar kosnya, Jalan Haji Malik, Kampung Telaga Sari, RT 12 RW
01, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Sebelum terjadi pembunuhan ini, keduanya memang tinggal
serumah sejak Agustus 2015. Selama itu pula keduanya sering cekcok. Nuri kerap
meminta uang jatah bulanan dan meminta kejelasan hubungan kepada Agus.
Polisi menyebutkan adanya motif sakit hati dalam pembunuhan
ini. Nuri yang disebut-sebut istri sirinya itu, meminta Agus segera melamar
kepada orangtuanya di Banten.
Lantaran menolak, Nuri pun kesal dan mendorong Agus, hingga
pria itu gelap mata. Agus memiting dan membanting perempuan yang sudah tinggal
serumah selama sebulan itu, hingga meninggal.
Pada 10 April 2016 menjadi hari pembunuhan keji ini,
persisnya pada pukul 10.00 WIB. Malam harinya, sekitar pukul 19.30 WIB,
terbersit dipikiran Agus untuk menghilangkan jejak Nuri dengan cara mutilasi.