Tren Budidaya Undang Vannamei Di Kecamatan Kwanyar
Budidaya Udang Vannamei Di Kwanyar dan Menjadi Kepala
sekolah bukan halangan bagi Asmad Septiyoso untuk menjadi pembudidaya udang
Vannamei. Karena untuk membudidayakan udang yang mempunyai prospek ekonomi yang
mengiurkan itu tidak harus bekerja sendiri.
Karena kepicut dengan Budidaya udang Vannamei, Kepala SMPN-1
Kwanyar ini rela tanhanya dibuat kolam. “Untuk membudidayakan udang Vannamei
ini tidak harus bekerja sendiri, saya mencari pekerja, dia saya gaji Rp 1,5 juta/bulan,” kata Kepala
SMPN-1 Kwanyar, Asmad Septiyoso, Sabtu (23/05/2015).
Dikatakan Asmad Septiyoso, dirinya baru mencoba dalam
membudidayakan udang vannamei sebagai
usaha sampingan, dan dia rela merogoh koceknya sebesar Rp 50 juta untuk
modal membudidayakan udang tersebut. “Modal Rp 50 juta itu untuk beli bibit 30 ribu udang Vannamei, beli ginset,
kipas dan kebutuhan kolam lainnya, ya,” jelasnya.
Lebih lanjut Asmad Septiyoso menjelaskan, modal Rp 50 juta
itu dalam dua kali panen sudah kembali. “Udang Vannamei ini umur 90 hingga 100 hari udah bisa di panen, sekali panen dengan
kapasitas bibit 30 ribu bisa dapat udang
4 hingga 5 kwintal dengan harga udang 60 ribu/kg-nya,” tutur Asmad.
Untungnya kata Asmad, dalam membudidayakan udang Vannamei
ini bisa dipanen 2 kali yaitu panen parsial dan panen full. “Kalau panen parsial
udang baru berumur 65 hingga 70 hari, baru setelah umur 90 hingga 100 hari bisa
dipanen full, ya kalau panen parsial itu paling 1 kwintal,” katanya.
kerja sampingan yang dilakukan Kepala SMPN-1 Kwanyar ini
prospekya cukup menjanjikan, karena permintaan udang vannamei terus meningkat.
“Pasokan udang Vannamei ini masih. Kurang, soal pemasaran tuidak repot,
pengepul udang ada yang ngambil ke lokasi langsung,” pungkasnya.