Cripsy Norjamil Model Dari Cantik Bandung
Kondisi Kripsy Noorjamil alias Ayu kian membaik. Ditemui
Bandung Ekspres kemarin (7/3), korban penganiayaan seorang fotografer
berinisial CK ini sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Meski begitu, tangan
kiri Ayu masih dibebat dan terdapat perban di leher kiri untuk membantu
menyembuhkan luka akibat tusukan.
Ibunda Ayu, Dedeh, mengaku sudah mengetahui kabar
diamankannya CK, pelaku yang menganiaya anaknya sejak Jumat (27/2) lalu.
Kemarin (7/3), dia mengatakan bahwa hari ini (8/3) dirinya akan menyambangi
Polres Sumedang untuk melanjutkan proses penanganan kasus tersebut.
Namun, dia mengaku masih tidak siap secara mental untuk
bertemu CK dalam menghadapi proses hukum. ’’Nanti kan akan bertemu, saya
sendiri masih belum siap secara mental,’’ katanya. Meski demikian, Dedeh
menyatakan akan tetap melanjutkan kasus ini meski harus bertemu pelaku. ’’Harus
di proses hingga tuntas, sesuai dengan hukum yang ada,’’ ujar Dedeh.
Ayu yang masih tidak mampu banyak berkomunikasi ketika
diwawancara Bandung Ekspres juga mengutarakan hal yang sama. ’’Takut kalau
ketemu tapi kan harus. Masih trauma,’’ ujar dia.
Setelah musibah yang menimpa Model Cantik Cripsy Norjamil anaknya, Dedeh mengaku masih
bingung dengan motif pelaku. Menurut dia, motif pelaku masih tidak jelas.
Bahkan, karena penasaran, Dedeh sempat menanyakan hal tersebut pada Polres
Sumedang. ’’Saya penasaran. Pernah mau nanya (motif pelaku), tetapi masih tidak
diizinkan,’’ tuturnya.
Karena ketidak jelasan motif pelaku, Dedeh mensinyalir
adanya pihak ketiga yang terlibat dalam kasus tersebut. Sebab, sisa saja
pelakunya disuruh seseorang. Ke depan, Dedeh berharap setiap fotografer
memiliki organisasi yang jelas sehingga tidak ada fotografer gadungan seperti
CK. ’’Jadi kan jelas, kalau ada apa-apa pada anak saya jadi tahu ke mana harus
menuntut,’’ tambahnya.
Sementara itu, Anggota Kanitreskrim Polsek Jatinangor Budi
Lukman mengabarkan bahwa pelaku, CK, sudah tertangkap pada Jumat (6/3) malam
lalu. CK diciduk di Setiabudi saat menyambangi rumah kos pacarnya. ’’Iya CK
sudah ditangkap semalam. Kasus ini dilimpahkan ke Polres Sumedang,’’ ungkap
Budi kepada Bandung Ekspres kemarin (7/3).
Kabar ini membuat sejumlah model lega. Seperti yang
dituturkan Uihera, model asal Bandung. ’’Alhamdulillah kalau sudah ditangkap,’’
ucapnya singkat. Hal serupa juga dituturkan Marylies Dian. Namun, dia menduga
ada ‘sesuatu‘ semacam hubungan khusus di antara model dan fotografer. Sebab,
dia menilai, tidak mungkin fotografer langsung main tusuk. ’’Tapi kalau memang
baru kenal langsung begitu, berarti masalahnya ada di fotografernya,’’ ucap
perempuan yang akrab disapa Lies ini kemarin.
Menurut dia, model tidak bisa menduga attitude setiap
fotografer. Tapi, model yang profesional akan selalu ditemani manajemennya dan
ada hitungan waktunya pula. Misalnya, si model hanya bisa melakukan pemotretan
selama enam jam. Jika lebih, fee-nya harus ditambah. ’’Karena model nggak bisa
semaunya gitu. Dia akan lakukan tugasnya saja, begitu selesai ya sudah,’’ imbuh
perempuan yang masuk ke dalam manajemen model Lumina Bandung ini.
Hal itu, kata Lies, yang membedakan model profesional dan
yang belum. Namun, Lies sendiri mengaku selalu bertanya detil sebelum menjalani
pemotretan. Seperti, foto untuk keperluan apa, siapa make up-nya, berapa lama,
di mana, modelnya sendiri atau berdua, kemudian siapa fotografernya. Tak
jarang, Lies meminta profil singkat fotografer untuk dipelajari lebih dulu.
Tapi, biasanya manajemen sudah tahu. ’’Makanya pinter-pinter modelnya aja.
Karena kita selaku model nggak bisa mengiyakan pekerjaan tanpa tahu kejelasan
pemotretan itu sendiri,’’ tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, bermula Kasus Cripsy Norjamil atau Ayu ditawari menjalani
pemotretan untuk profil perusahaan yang bersangkutan pada Rabu (25/2) lalu.
Pria itu dikenal sang gadis saat ajang Auto Expo 2014 dan baru berkomunikasi
kembali. ’’Jadi aku baru ketemu dua kali dengan dia,’’ papar Ayu Rabu (4/3) lalu.
Usai membuat janji, CK menjemput Ayu ke rumahnya sekitar
pukul 17.00, untuk melakukan sesi pemotretan di daerah Kiarapayung, Jatinangor.
Dirinya mengaku tidak sadar, kenapa mau diajak untuk berfoto di malam hari,
bahkan di tempat sepi. ’’Dia ngajak foto di daerah Kiarapayung yang ada tempat
golf-nya. Anehnya, aku mau aja diajak foto malam-malam di tempat sepi pula,’’
tuturnya.
Pemotretan selesai pada pukul 20.00. Pelaku sempat mengajak
Ayu pindah lokasi pemotretan. Tapi, Ayu menolak karena sudah malam dan kondisi
di lokasi sangat sepi. Hal ini membuat CK marah. Saat berbalik badan, Ayu
tiba-tiba ditendang, diinjak-injak, lalu ditonjok, kemudian dicekik oleh
pelaku. Tak hanya itu, sang gadis juga ditusuk di bagian tangan dan dada.
’’Sudah gitu, kaki aku diikat, terus dia narik rambut dan seret aku ke arah
danau,’’ terangnya.
Ayu sempat berpikir buruk, dirinya akan dibuang ke danau
yang ada di tempat itu. Dia memelas kepada pelaku, bila tidak ingin mati di
tempat itu. Bilapun harus meregang nyawa, Ayu meminta kepada CK untuk
menyampaikan pesan ke orang tuanya. ’’Kalau aku mati di sini, please bilangin
ke mama papa aku. Kalau aku masih banyak dosa, aku minta maaf,’’ ucap Ayu
menirukan ucapannya saat itu.
Rayuan itu sukses melepaskan Ayu dari tindakan bejat sang
pria. CK lalu menyuruh gadis itu memakai jaketnya, lalu mengantarnya ke rumah
sakit. Saat itu, CK mengaku kepada petugas di UGD Rumah Sakit AMC Cileunyi
bahwa baru menolong Ayu dari jambret. Setelah Ayu menghubungi keluarganya, CK
pergi sambil membawa iPhone 5 milik Ayu.